Karat. Apa yang terlintas di
benak anda saat mendengar kata tersebut. Saya yakin diantara anda semua
ada yang berpikir tentang emas. Sebagian lagi akan berpikir tentang
besi.
Emas putih adalah campuran emas dan logam lain yg berwarna putih seperti nikel (Ni), perak (Ag), palladium (Pd), platinum (Pt) atau rhodium (Rh). Adanya campuran logam2 putih ini akan mengubah warna emas dari kuning menjadi putih. Emas putih supaya warnanya cemerlang maka perlu disepuh (plating) dengan rhodium. Lama-lama platingnya ini akan hilang sehingga emas putih perlu disepuh lagi dengan rhodium supaya warnanya cemerlang.
Platina juga bisa digunakan untuk perhiasan. Platina (Pt) adalah logam berwarna putih. Dalam perhiasan, satuan kemurnian platina dinyatakan dengan Pt900, Pt950 dan Pt1000. Pt900 artinya perhiasan tersebut mengandung platina 90% (900 from 1000). Umumnya yang digunakan dalam perhiasan adalah Pt900 dan Pt 950, meski ada juga Pt 1000 (platina murni). Platina 2 kali lebih berat daripada emas. Harga pergramnya 2-2,5 kali lebih mahal daripada emas. Jadi untuk desain yg sama (bentuknya sama) maka cincin platina akan lebih mahal 4-5 kali daripada emas. Oleh karena itu gelang atau kalung dari platina akan sangat jarang ditemui karena harganya sangat mahal. Platina warnanya tidak akan pernah pudar.
Namun saat ini saya sedang tertarik pada ‘karat’ emas.
Emas
sekarang sedang jadi trend. Entah itu untuk investasi atau untuk
perhiasan. Atau kedua-duanya. Sebetulnya ini bukan cerita baru. Namun
semenjak dunia sekarang akrab dengan krisis ekonomi dan inflasi. Orang
mulai menengok emas sebagai media investasi yang (katanya) harganya
stabil dan selalu naik. Saya sendiri tidak begitu mengerti tentang emas
sebagai perhiasan. Yang saya tahu emas adalah salah satu logam mulia
yang memiliki simbol kimia Au (dari bahasa latin Aurum), mempunyai nomor
atom 79 dan berat atom 196,97.
Seumur hidup
saya belum pernah memiliki emas. Pertama karena saya laki-laki, dan
kedua karena saya memang tidak suka emas. Menurut saya emas tidak indah.
Namun saya sedikit tergugah ingin tahu lebih banyak saat heboh tentang
pemalsuan karat dan kadar emas. Ngeri juga bila ingin membeli emas tapi
tidak tahu banyak tentang informasi seputar emas. Tentang karat, kadar,
harga.. bisa-bisa jadi korban penipuan. He..he..
Di
Indonesia memang belum jelas penentuan dan patokan hubungan karat
dengan kadar kandungan emas. Hampir setiap toko emas berbeda-beda
mengenai karat ini. Terutama toko emas yang berbeda daerah. Misal antara
di Jakarta
dengan di Jawa (tengah). Bisa terjadi disatu toko kadar emas 22 karat
adalah sekitar 80%, namun di toko lain emas 22 karat hanya berkadar 70%.
Sehingga harga emas dengan karat yang sama akan berlainan antara satu
tempat dengan tempat lain.
Karat adalah tetapan yang biasa digunakan untuk menyebutkan kadar kandungan emas. Untuk
mengenal emas, kita terlebih dahulu mengenal istilah " kadar " dalam
emas. Kadar merupakan tingkat keaslian emas, atau jumlah kandungan
kemurnian emas. Kadar emas dinyatakan dalam "karat". Kadar 24 karat
dinyatakan sebagai emas murni. Jadi emas kadar 23 karat berarti tingkat
kemurniannya adalah 23/24 X 100% atau sekitar 95,8%. Jadi bila emas
kadar 22 karat dengan berat 15 gram maka kandungan emas murninya = 22/24
x 15 = 13.75 Gram.
Untuk mempermudah, sudah tersedia tetapan untuk menentukan karat berdasar kadarnya. Menurut SNI (Standart Nasional Indonesia) - No : SNI 13-3487-2005 standard karat sbb:
Karat Kadar emas
24 K = 99,00 - 99,99%
23 K = 94,80 - 98,89%
22 K = 90,60 - 94,79%
21 K = 86,50 - 90,59%
20 K = 82,30 - 86,49%
19 K = 78,20 - 82,29%
18 K = 75,40 - 78,19%
24 K = 99,00 - 99,99%
23 K = 94,80 - 98,89%
22 K = 90,60 - 94,79%
21 K = 86,50 - 90,59%
20 K = 82,30 - 86,49%
19 K = 78,20 - 82,29%
18 K = 75,40 - 78,19%
Dari
sini diketahui emas 22 karat akan mempunyai kadar sekitar 90.6% sampai
94.79%. Namun ternyata, pada prakteknya, ketentuan ini tidak digunakan.
Seringkali toko emas memiliki ketentuan sendiri yang tidak mengacu pada
SNI. Emas dengan kandungan 80% dapat diklaim sebagai emas 22 karat.
Itulah mengapa emas di Indonesia
selalu lebih tinggi (20-22 karat) dibanding emas di luar negeri (18-19
karat), meski sesungguhnya memiliki kandungan emas yang sama. Emas 20
karat di sini mungkin memiliki kandungan emas yang sama dengan emas 18
karat di luar.
Emas untuk perhiasan biasanya
dicampur dengan logam lain. Hal ini karena emas murni (100%) sangatlah
lunak dan sulit untuk dibentuk. Logam yang biasa digunakan untuk bahan
campuran adalah nikel, tembaga, perak, seng, rhodium dan lainnya.
Perhiasan dengan kadar emas 80% menyatakan bahwa kandungan emas dalam
perhiasan tersebut adalah 80%, sedangkan 20% sisanya berupa logam
campuran bukan emas.
Oleh karena itu janganlah
terpaku pada karat. Namun perhatikan kadar kandungan emasnya. Jika anda
ingin membeli emas, dan toko emas mengatakan emas anda senilai 20
karat, jangan ragu tanyakan berapa kadarnya dalam %. Karena sesungguhnya
yang menjadi patokan harga adalah kandungan kadar emas dalam perhiasan.
Semakin tinggi kadar emas dalam perhiasan, akan semakin tinggi pula
harganya. Sekali lagi jangan terkecoh dengan karat.
Lalu, bagaimanakah kita mengetahui kadar suatu emas?
Ada beberapa cara yang biasa dilakukan.
· Dengan
Uji Gosok pada Batu, kemudian ditetesi Zat Kimia. Air uji yang
digunakan adalah Asam Nitrat, Asam Klorida, Dan Campuran keduanya yang
disebut air raja (aqua regia).
· Pengujian
dengan Gold Tester, Yaitu alat yang dapat mendeteksi karat dengan cara
menempelkan ujung jarumnya ke perhiasan, alat ini mudah digunakan namun
tidak bisa mendeteksi bagian dalamnya.
· Pengujian
dengan berat jenis, setiap benda mempunyai berat jenis atau SG
(specifik gravity). Emas dapat dengan mudah dikenali dengan mencari
berat jenisnya. Berat jenis adalah Masa Zat itu dibagi Volumenya.
Prosedur pemeriksaan dengan berat jenis adalah pertama kita tentukan berat emas kering ( ditimbang diatas timbangan ), kemudian kita tentukan berat emas jika ditimbang dalam air ( Berat Basah). Berat kering - Berat Basah = Volume. Jadi Berat jenis = berat kering/(berat kering-berat basah). Setelah kita tahu Berat jenisnya kita tinggal lihat tabel untuk mengetahui karatasenya.
Ada
lagi istilah lain untuk emas. Yaitu emas putih. Selama ini kita
(termasuk saya) telah salah kaprah menganggap emas putih adalah platina.
Ternyata emas putih bukan patina. Meskipun platina juga merupakan
logam mulia.Prosedur pemeriksaan dengan berat jenis adalah pertama kita tentukan berat emas kering ( ditimbang diatas timbangan ), kemudian kita tentukan berat emas jika ditimbang dalam air ( Berat Basah). Berat kering - Berat Basah = Volume. Jadi Berat jenis = berat kering/(berat kering-berat basah). Setelah kita tahu Berat jenisnya kita tinggal lihat tabel untuk mengetahui karatasenya.
Emas putih adalah campuran emas dan logam lain yg berwarna putih seperti nikel (Ni), perak (Ag), palladium (Pd), platinum (Pt) atau rhodium (Rh). Adanya campuran logam2 putih ini akan mengubah warna emas dari kuning menjadi putih. Emas putih supaya warnanya cemerlang maka perlu disepuh (plating) dengan rhodium. Lama-lama platingnya ini akan hilang sehingga emas putih perlu disepuh lagi dengan rhodium supaya warnanya cemerlang.
Platina juga bisa digunakan untuk perhiasan. Platina (Pt) adalah logam berwarna putih. Dalam perhiasan, satuan kemurnian platina dinyatakan dengan Pt900, Pt950 dan Pt1000. Pt900 artinya perhiasan tersebut mengandung platina 90% (900 from 1000). Umumnya yang digunakan dalam perhiasan adalah Pt900 dan Pt 950, meski ada juga Pt 1000 (platina murni). Platina 2 kali lebih berat daripada emas. Harga pergramnya 2-2,5 kali lebih mahal daripada emas. Jadi untuk desain yg sama (bentuknya sama) maka cincin platina akan lebih mahal 4-5 kali daripada emas. Oleh karena itu gelang atau kalung dari platina akan sangat jarang ditemui karena harganya sangat mahal. Platina warnanya tidak akan pernah pudar.
Sekarang
ini platina banyak digunakan sebagai cincin kawin. Hal ini karena emas
haram di pakai laki-laki muslim. Oleh karena itu platina digunakan
sebagai pengganti emas.